kali ini cuma pengen cerita
atau curhat ya, pokonya nulis lah. ga penting penting banget tapi baca dulu
lah. (maksa). Tulisan ini terinspirasi dari mata kuliah Pendidikan Matematika. euuhh
dari SD sampai SMA pun paradigma tentang matematika itu emang "horor"
ga gurunya , ga materinya, tapi ga pernah nyalahin otaknya sendiri. hahaha Tapi
kata dosen Penmat sih , yang menyebabkan anak - anak ga suka matematika itu
adalah gurunya sendiri, karena kurang menguasai materi, ga persiapan, ga ada
media, jadi asal - asalan ngajar, dan alhasil ga bisa menyentuh 3 ranah
pendidikan itu. (ini serius). Welll itu semua merupakan PR semua orang, semua
elemen, dari mulai diri sendiri sampai ke bagian paling luar dari sendiri.
Masalah - masalah soal pendidikan itu emang ga cukup dibahas 1 2 kali diskusi,
1 2 tahun perencanaan, karena apa ? karena kehidupan ini terus berjalan,
dinamis, manusia sendiri pun terus berubah, diubah waktu, diubah keadaan dan
banyak hal lagi. Jadiiiiii semua manusia dan mahasiswa calon PNS eh maksudnya
calon guru SD wajib punya wawasan luas, wajib punya kemampuan, apapun itu.
karena masa depan setiap anak ada di tangan kita. (lebay). gppa.
Oh intinya sih tulisan ini
cuma pengen bahas tentang "Cara Mengajarkan Konsep Lingkaran Kepada
Anak" dan hahahaa boleh ketawa dulu, dari intermezzo di depan sampe ke
judul tulisan ga nyambung, tapi bisa dipaksain nyambung lah.
Dan caranya yaituuuuuu
:
1.
Guru
harus tauu apa itu pengertian lingkaran , lingkaran adalah kumpulan titik -
titik yang memiliki jarak yang sama dari satu titik pusat. Nah kan pengertian
abstrak itu mana bisa diajarkan ke anak SD, nanti yang ada malah cengo, dan
bahkan bisa menjatuhkan derajat kita sebagai pengajar yang gatau cara
menyampaikan pesan abstrak menjadi konkrit. Ga mungkin kita kasih pengertian
seabstrak itu ke anak usia Operasional Konkrit atau masa sekolah dasar 7 - 12
tahun. Jika mungkin kita bertanya "anak - anak apa itu lingkaran?"
mungkin anak akan menjawab "bulat", putih berminyak (itu cimol dek).
engga bukan. Maksudnya anak - anak akan menjawab dengan benda - benda yang
berbentuk lingkarang yang pernah mereka lihat di sekelilingnya, meskipun anak
tau seperti apa bentuk lingkaran, tapi mereka belum mampu menginterpretasikan
suatu benda pada sebuah kalimat, atau mengabstraksikan sebuah fenomena. Kan
mustahil. Nah oleh karena itu, gini caranya.
2.
Dan
lanjut, sebelum memasuki materi tentang lingkaran , guru sebelumnya menugaskan
anak untuk membawa jangka dan penggaris. Nah ceritanya udah bawa yaa. Oke
langkah selanjutnya, guru memerintahkan anak untuk menggunakan jangka, bimbing
anak - anak yang masih asing dengan benda tersebut, dan be carefull okey.
3.
Biarkan
anak menggunakan jangka dengan jarak atau besar lingkaran yang berbeda - beda,
sesuka hati mereka. asalkan benar cara penggunaannya. misal, si A melebarkan
jangkanya 4 cm, si B 8 cm, si C 12 cm. Biarkan sesuka hati mereka (lalu tepuk
tangan).
4.
Dan lalu,
setelah jarum jangka menempel, sebutlah itu titik pusat, dan perintahkan anak
untuk membuat satu titik dimana saja dengan jangka tersebut. Ada yang di atas,
ada yang dibawah, ada yang di tengah, atau dimanapun asalkan masih dalam bentuk
lingkaran yang akan dibuat dengan jangka tadi.
5.
Perintahkan
mereka untuk membuat BANYAK sekali TITIK - TITIK. semakin banyak dan semakin
banyak.
6.
Dan
akhirnya akan terbentuk lingkaran dari titik - titik tersebut. :). Mungkin
memang hal seperti ini membutuhkan waktu yang cukup lama, dan kesabaran yang
ekstra, tapi disinilah peran guru memberikan pembelajaran bermakna bagi siswa.
Prosesnya mungkin lama, tapi hal itulah yang akan diingat oleh siswa. Dan siswa
akan mampu menarik kesimpulan bahwa titik - titik yang banyak itu akan membuat
sebuah garis, dan untuk lingkaran, semua titik tersebut berjarak sama ke titik
pusat.
Selamat Bermain dengan anak
- anak :)
Terimakasih atas ilmunya. Sangat bermanfaat
BalasHapus